Tak ada gunanya lagi kumenangisi apa yang telah terjadi
pada hidupku ini. Meskipun banyak rintangan, cacian, hinaan dari berbagai
orang, ku akan tetap teguh dengan pendirianku ini. Tetap bertahan dalam situasi
yang tak menentu. Di saat semuanya tak mendukung dan tak menentu…… dengan
keyakinan kuat aku yakin bahwasanya pasti ada kemudahan dengan semua ini.
Memang kuakui hidup ini terlalu keras yang terkadang ku tak
mau dilahirkan di dunia ini. Tapi ku tak akan menyesali semua itu, semua ini
telah suratan dari Robby,,,, yang senantiasa hanya bisa menerima, menjalani
serta berusaha dan berdoa.
Ya Rabbbb…..Kau
mengirimkan malaikatmu di dunia ini untuk menuntunku di dunia yang penuh
kehinaan ini. Malaikat itu adalah Ibuku.
Ya Rabbb,,,,,, meskipun sejak kecil aku membutuhkannya akan tetapi sampai
selamanya ku senantiasa tetap selalu membutuhkannya. Kumenyayanginya
sebagaimana Kau menyayangi semua makhluk-Mu. Saat kumulai menginjak usia
dewasaku….. kumohon aku sangat butuh sosoknya mengingat persaingan hidup serta
berbagai pilihan hidup yang menantang yang selalu membayang-bayangi di
hadapanku. Kumohon saat diriku ini tak terkendali dari garis
lurusmu….berikanlah petunjukmu melalui dia…yakni ibuku yang senantiasa
memberikan yang terbaik untuk anaknya. Aku yakin Ya Rabbb,,,,,di balik
kekerasannya padaku,,,,,menyimpan sejuta
kasih sayang yang tak ada ukurannya. Ya Rabbbb,,,,,,jikalau boleh
meminta….tolong dekatkanlah dia padaku baik batiniahnya maupun lahiriahnya. Ku tak ingin merasa sepi ,,,,ku
ingin mengisi atau menghabiskan sisa waktuku ini hanya bersama dia. Ibu….jikalau hari ini kudiberikan waktu untuk
bertemu denganmu khan aku ceritakan tentang diriku ini. Tentang keluh kesahku
yang selama ini kupendam dalam hati rapat-rapat. Aku igin meluapkan segala apa
yang tersimpan di hati ini kepadamu. Bagiku kau tempat persinggahan kedua yang
paling nyaman sesudah Robby. Bu aku ingin bertemu….rasanya tak sabar lagi untuk
menunggu, menunggu dan menunggu. Satu hari bagiku seperti satu minggu, satu
minggu ibarat satu bulan, satu bulan ibarat satu tahun dan satu tahun ibarat satu abad. Kapan Bu kita bisa bertemu?! Apakah Kau masih
sama yang seperti dulu?. Kurasa kau sekarang mempunyai perbedaan…..mungkin
perbedaan itu ada karena dengan kemajuan zaman yang harus dituntut
berlomba-lomba untuk mencari peluang. Ku percaya kau juga merasakan hal yang
sama pada diriku….kau juga menginginkan selalu ada aku di sampingmu. Namun kita tak bisa melawan
kehendak taqdir…kita sebagai makhluk-nya hanya bisa berdoa “Semoga Kau mempertemukan
kami pada waktu yang indah serta keridhoan selalu menyertai pertemuan kita
Amien.
mAwwalina Azhar Elkharirym
Comments (0)
Posting Komentar