Peluh tangis seakan mengalir dari kedua mata tipis
ini, mengalir merembes membasahi wajah yang tak terpoles. Hancur rasanya saat
kerinduan yang tak bertepi ini tak khan pernah terwujud yang tersisa hanyalah sebuah impian belaka. Impian yang tak tahu ujungnya,,,yang selalu berkelana tak
tahu akan singgah dimana.
Andaikan kau tahu …..kerinduan ini semakin jelas
saat kulihat sosokmu hadir dalam kehangatan belaianmu. Ingin rasanya bertemu
denganmu,,,,andaikan kudapat memutar waktu pasti kuakan segera memutar waktu
untuk menyegerakan bertemu denganmu,,,,bertemu dengan sosok yang sangat
kukagumi dalam hidupku.
Bunda…dalam keremuk redamnya asaku kuselalu
teringat dengan sosokmu,,,sosok yang meneduhkan jiwa yang hampa ini,,,sosok
yang tak pernah lelah tanpa batas selalu berusaha dan berdoa demi kebaikan
bersama.
Ketegaranmu,,,menyiram cahaya semangat dalam jiwa
ini…..jiwa yang selalu bangkit dari keterpurukan rasa yang menggelayut. Ingin
sekali rasanya kutumpahkan segalanya padamu….
Bundaku…..dengarkanlah rintihan perihku
ini….kuselalu bermimpi agar senantiasa selalu bersanding denganmu,,,menemanimu
saat suka maupun duka. Namun apa daya…semuanya akan sia-sia belaka. Taqdir
telah berkata lain….memang kita ditaqdirkan untuk jauh….jauh raga namun dekat
hati. Meskipun kita jauh kusenantiasa selalu dekat di hatimu. Dalam keyakinanku
suatu saat kita khan bersatu….membentuk sebuah kebahagiaan yang belum pernah
dirasa sebelumnya.
Oh Tuhanku….berikanlah yang terbaik untuk beliau
di sana. Lancarkanlah urusan beliau. Kupasrahkan semuanya kepada-Mu termasuk
bundaku yang tersayang ini. Berikanlah yang terbaik buat dia. Doaku selalu
melantun untuk kebaikan beliau. Karna kutahu hanya Engkaulah yang dapat
melakukan ini semua….yang senantiasa selalu memberikan jalan yang terbaik buat
umatnya….yang kau uji sesuai dengan kemampuannya.
Comments (0)
Posting Komentar