Dilupakan,,,,,itulah
kata yang terbaik untuk sebuah kehidupanmu. Sadarilah rasa itu hanya sekedar
kagum tidaklah lebih. Belum saatnya kau memasuki hal seperti itu. Ingatlah
masih panjang perjalanan hidupmu. Jikalau kau ingin melupakannya bertekadlah
dalam dirimu bahwasanya kau benar-benar ingin melupakannya. Janganlah kau
mencoba untuk membuka sinarnya kembali.
Biarlah dia sebagai kenangan yang
bertempat di tempatnya sana. Sadarilah memang ini sebuah pendewasaanmu dalam
hal seperti itu, bukan berarti kau lantas menutup hati untuk orang lain. Memang
kuakui rasa trauma itu masih menggelayut di benak dan hatimu namun sekarang kau
telah besar sudah saatnya kau bisa memikirkan akan hal itu.
Janganlah
kau mengharapkan rasa simpati, belas kasihan orang lain. Ketahuilah tidak ada
gunanya semua itu yang hanya menyisakan sebuah ketidakmandirian dalam hidupmu.
Bersabarlah dalam penantian yang tak mudah ini. Kelak suatu saat nanti pasti
akan datang waktunya. Yakinlah suatu saat nanti khan ada yang lebih baik dari
dia dan tentunya pantas bersanding dengan kamu. Janganlah kau berdoa untuk disegerakan
ditemukan dengan pasanganmu melainkan mintalah agar dia selalu diberikan
kebaikan setiap saat yang nantinya pantas bersanding dengan kamu.
Janganlah
kau terlalu cepat mengekspresikan rasamu itu. Ingat Hidup ini masih panjang,
masih banyak hal yang perlu kau raih dan belum kau pelajari. Anggaplah ini
sebuah pembelajaran hidupmu, yang mungkin awalnya tidak bermanfaat namun kelak
akan bermanfaat suatu saat nanti. Jalanilah ini semua dengan apa adanya, akan
tetapi janganlah kau lantas tak berusah,tetaplah berusaha selalu dan jangan
lupa untuk berdoa.
Ketahuilah
hakikat sebenarnya yang kau cari itu bukanlah semata-mata ketampanan,
kepandaian, kesempurnaan fisik semata melainkan kesempurnaan akhlaknyalah yang
dicari. Untuk apa pandai, tampan, kuat akan tetapi lemah dalam masalah akhlak.
Lihatlah seseorang itu dari akhlaknya,,,,janganlah kau dibutakan dengan
tampilan luarnya. Pandai-pandailah kau menilai seseorang terutama dalam hal
seperti ini. Yakinkanlah dalam dirimu bahwasanya kau ini bukanlah penilai yang
ulung akan tetapi penilai yang masih dalam proses keulungan.
Semuanya
ini adalah sebuah pembelajaran, janganlah kau menganggap pelajaran hanyalah pelajaran
akademis semata melainkah pelajaran non akdemis yakni pelajaran hidup juga
penting. Kuakui terkadang ada orang yang berhasil dalam hal pelajaran akademisnya
semisal pelajaran yang berbau ilmu pengetahuan namun kurang berhasil dalam
pelajaran non akademisnya yakni pelajaran hidupnya dan begitupun sebaliknya.
Tapi
hanya satu pintaku, kuingin sukses dalam hal akademis dan non akademisku.
Tentang studiku juga tentang pelajaran hidupku sampai saat ini. Ya
Rabb,,,,bukannya kupinta untuk mengurangi bebanku selama ini melainkan
kuatkanlah serta tabahkanlah diriku ini untuk menjalani akan semua taqdir-Mu Ya
Rabb.
Kuyakin
suatu saat kebahagiaan akan berpihak padaku. Namun bukan berarti aku sekang
tidaklah bahagia melainkan masih kurang bahagia. Karena kutahu bahwasanya ini
masih sepertiga dari perjalanan hidup ini. Tak ada kata putus asa dalam diri
ini melainkan lantunan kata semangat yang membara yang senantiasa mengiringi
akan langkah-langkah kecil ini. Setiap orang hakikatnya punya potensi
tersendiri tergantung pribadinya yang mengelola akan potensi itu namun kita
ketahui juga lingkunganpun juga mendukung serta dorongan orang tualah yang
turut mendukung akan tetapi yang paling mendasar adalah dorongan atau motivasi
dalam diri pribadi masing-masing.
Untuk
itu berbahagialah serta banggalah akan keadaanmu sampai saat ini. Janganlah kau
merasa aku ingin seperti orang lain sadarilah memang kau pribadi yang berbeda.
Syukurilah akan semua ini. Inilah karakteristik khas dari dalam dirimu. Setiap
orangpun mempunyai cerita msing-masing akan hidupnya begitu juga halnya cerita
buku tentu berbeda dengan yang lainnya. Hanya mempunyai kekurangan dan
kelebihan masing-masing.
_elfakhiry_
Comments (0)
Posting Komentar