Recent twitter entries...

Tumbuhkan Keyakinanmu

Penyusunan Instrumen Pengumpulan Data Sesuai Metode Pengumpulan Data

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data.[1] Cara menunjuk sesuatu yang abstrak, tidak dapat diwujudkan dalam benda yang kasat mata, tetapi hanya dapat dipertontonkan penggunaannya.

B.     Macam-macam Metode Pengumpulan Data
1.      Angket atau kuesioner
Adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui.[2] Pengertian ini senada dengan pendapat Suharsimi dalam bukunya Manajemen Penelitian yang menyatakan, angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang yang diberi tersebut bersedia memberikan  respon sesuai permintaan pengguna. Responden adalah orang yang diharapkan memberikan respon.[3]
Angket atau kuesioner dapat dibedakan beberapa jenis tergantung sudut pandangnya. Jenis-jenis tersebut, yakni:
a.       Berdasarkan cara menjawab, dibedakan menjadi dua, yaitu:
1.      Angket terbuka
Adalah angket yang memberikan kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri.
Contoh:
Pendidikan apa saja yang telah Anda enyam selama ini sampai menjadi dosen pendidikan bahasa Arab di UIN Sunan Ampel Surabaya ini? Tuliskan riwayat pendidikan, dimana dan berapa lama!
2.      Angket tertutup
Adalah angket yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih.
Contoh:
Pernahkah Anda mendapatkan prestasi selama mengenyam pendidikan selama ini?
Jawab: a. Pernah         b. Tidak
b.      Berdasarkan bentuknya, dibedakan menjadi empat, yaitu:
1.      Angket pilihan ganda
Adalah angket yang pengertiannya sama dengan angket tertutup.
2.      Angket isian
Adalah angket yang pengertiannya sama dengan angket terbuka.
3.      Check list
Adalah sebuah daftar dimana responden tinggal membubuhkan tanda check pada kolom yang sesuai.
4.      Rating scale
Adalah sebuah pernyataan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan misalnya mulai dari sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju.
Kelebihan:
a. Pertanyaan yang diajukan pada responden dapat distandarkan atau disamakan.
 b. dapat dijawab responden pada waktu luangnya.
 c. Pertanyaan yang diajukan dapat difikirkan terlebih dahulu, sehingga didapatkan jawaban yang dapat dipercaya dibandingkan jawaban secara lisan.[4]

Kekurangan:
a.       Responden kurang teliti dalam menjawab pertanyaan.
b.      Sukar dicari validitasnya.
c.       Waktu pengembaliannya tidak sama-sama. [5]
2.      Interview
Adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara.
3.      Observasi
Metode observasi adalah suatu usaha sadar untuk mengumpulkan data secara sistematis, dengan prosedur yang terstandar. Tujuan pokok dari metode ini adalah mengadakan pengukuran terhadap variabel.[6] Dengan metode ini, cara yang paling efektif adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen. Format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi.[7]
4.      Tes
Adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
Macam-macam tes, yaitu:
1.      Tes kepribadian
2.      Tes bakat
3.      Tes intelegensi
4.      Tes sikap
5.      Tes minat
6.      Tes prestasi
5.      Dokumentasi
Yakni mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya.[8] Dokumen adalah merupakan catatan peristiwa yang telah lalu.
Dokumen dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya menumental dari seseorang lainnya. Dokumen yang berbentuk tulisan, misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), cerita, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa, film, video, CD, DVD, cassete, dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, karya lukis, patung naskah, tulisan, prasasti dan lain sebagainya.[9]
Kelebihan
a.       Apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap, belum berubah.
b.      Yang diamati bukan benda hidup tapi benda mati.


C.    Pengertian Instrumen Pengumpulan Data
Menurut Sumadi Suryabrata ( 2008 : 52 ) mendefinisikan bahwa InstrumenPengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data.[10]
            Menurut Suharsimi Arikunto (2000:134) mendefinisikan bahwa Instrumen Pengumpulan Data adalah  alat  bantu  yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.[11] Yang disebut sistem, menurut Prajudio Atmosudirdjo sebagaimana dikutip oleh Aceng Muhataram Mirfani ( 2011 : 167 ) adalah seperangkat komponen yang terdiri dari dua atau lebih, yang saling berhubungan dan saling ketergantungan satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama.[12]
           Sedangkan menurut Ibnu Hajar (1996 : 160 ), Instrumen Pengumpulan Data  adalah merupakan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan informasi kuantitatif tentang variabel yang karakteristik dan objektif.[13]
            Dari uraian  beberapa pakar di atas, dapat penulis ambil suatu generalisasi bahwaInstrumen Pengumpulan data adalah alat bantu yang digunakan dalam sebuah research untuk mengumpulkan aneka ragam informasi yang diolah secara kuantitatif dan  disusun secara sistematis.

Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut sistematis dan dipermudah olehnya. Instrumen ini dapat diwujudkan dalam bentuk benda.
D.    Macam-macam Instrumen Pengumpulan Data
1.      Angket
2.      Checklist
3.      Interview Schedule
4.      Inventory
5.      Skala

E.     Hubungan Metode Pengumpulan Data dengan Instrumen Pengumpulan Data
Hubungan metode pengumpulan data dengan instrumen pengumpulan data sangat erat. Hal ini dengan mengetahui cara yang digunakan dalam pengumpulan data, maka dapat ditentukan pula instrumen/ alat pengumpulan data yang cocok dengan metode pengumpulan data yang digunakan. Contoh: Metode Angket dengan instrumen angket, metode tes dengan instrument tes.
Perlu diketahui juga, satu metode pengumpulan data tidak hanya satu instrumen pengumpulan data atau sebaliknya bahkan lebih. Contoh:
- Penelitian yang menggunakan Metode angket dengan jenis instrument angket, daftar cocok, skala, inventory.
-  Penelitian yang menggunakan Metode Wawancara dengan jenis instrumen pedoman wawancara dan check list.[14]
F.     Prosedur Penyusunan Pengumpulan Data
      Instrumen memegang peranan penting dalam suatu penelitian. Mutu penelitian sangat dipengaruhi oleh instrumen penelitian yang digunakan, karena kevalidan dan kesahihan data yang diperoleh dalam suatu penelitian sangat ditentukan oleh tepat tidaknya dalam memilih instrumen penelitian. Instrumen atau alat pengumpul data  adalah suatu alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Data tersebut dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian.
Untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian kita dapat menggunakan instrumen yang telah tersedia dan dapat pula menggunakan instrumen  yang dibuat sendiri (Idrus Austam, 1996). Penggunaan instrumen yang telah tersedia adalah instrumen yang sudah ditetapkan atau dibakukan  untuk mengumpulkan data variabel penelitian yang telah ditentukan. Akan tetapi jika istrumen baku belum tersedia untuk variabel tertentu dalam penelitian tersebut maka peneliti dapat menyusun sendiri instrumen yang yang akan digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian.
Menyusun instrumen  pengumpulan data penelitian dilakukan setelah peneliti memahami betul  apa yang  menjadi variabel penelitian. Pemahaman Peneliti terhadap variabel dan hubungan antar variabel akan mempermudah peneliti dalam menentukan dan menyususn intrumen penelitian yang akan digunakan. Setelah memahami variabel peneliti dapat menyusun  instrumen untuk dapat menjabarkan kedalam  bentuk sub variabel, indikator, deskriptor dan  butir-butir pertanyaan dan angket dalam daftar cocok atau pedoman observasi. Dengan demikian maka instrumen penelitan menajdi hal penting untuk menjaga agar penelitian yang dilakukan tersebut bermutu dan berkualitas.[15]
      Langkah- langkah dalam menyusun instrumen pengumpulan data
Secara umum penyusunan instrumen pengumpulan data dilakukan dengan pentahapan sebagai berikut:
1.      Mengadakan identifikasi terhadap variabel-variabel yang ada di dalam rumusan judul penelitian atau yang tertera di dalam problematika penelitian.
2.      Menjabarkan variabel menjadi sub atau bagian variabel.
3.      Mencari indikator setiap sub atau bagian variabel.
4.      Menderetkan descriptor menjadi butir-butir instrument.
5.      Merumuskan setiap descriptor menjadi butir-vbutir instrument.
6.      Melengkapi instrument dengan pedoman atau instruksi dan kata pengantar.[16]

Contoh:
Judul penelitian
Kontribusi Kemandirian Siswa, Perhatian Orang Tua dan Kelengkapan Sarana terhadap Kualitas Pelaksanaan CBSA di Sekolah Dasar Negeri 1 Surabaya”

Langkah 1
Mengidentifikasi variabel
Variabel bebas           :-    Kemandirian Siswa
-          Perhatian Orang Tua
-          Kelengkapan Sarana
Variabel Terikat        : Kualitas Pelaksanaan CBSA

Langkah 2
Menjabarkan variabel menjadi sub variabel
Variabel
Sub Variabel
Kemandirian siswa







Perhatian orangtua



Kelengkapan sarana




Kualitas pelaksanaan CBSA
Aspek : - dalam mengerjakan
               pekerjaan sehari-hari
             - dalam belajar
             - di dalam berpikir
Lokasi : - di rumah
              – di sekolah
              – di masyarakat

- Terhadap kehidupan sekolah secara umum
 – Terhadap sarana pelajaran
– Terhadap  tugas pelajarannya
-  Kelengkapan perabot
- Kelengkapan buku pelajaran dan buku tulis siswa
- Kelengkapan alat-alat pelajaran
- Kelengkapan alat peraga
- Kualitas pengorganisasian kelas
- Interaksi belajar mengajar
- Pengerjaan tugas
- Penilaian hasil belajar
-           

Langkah 3 dan 4
Mencari indikator dari setiap sub variabel dan descriptor
Kemandirian Siswa:
a.       Di dalam mengerjakan tugas sehari-hari
1.      Dalam membereskan tempat tidur
a)      Melipat dan merapikan selimut
b)      Membersihkan dan merapikan tempat tidur
c)      Mengatur atau mengganti sarung bantal
2.      Dalam mengatur kebersihan diri
a)      Menyediakan air untuk mandi dan menggosok gigi
b)      Mandi dan menggosok gigi
c)      Menyediakan handuk dan baju untuk ganti
d)     Mengenakan baju harian dan baju seragam
3.      Dalam makan
a)      Menyiapkan makanan dan minuman
b)      Makan
c)      Membersihakan alat makan dan minum

b.      Dalam belajar
1.      Dalam menyiapkan alat-alat sekolah
a)      Memilih dan mengatur alat-alat yang akan dibawa ke sekolah
b)      Meruncingkan pensil, member sampul buku, mengganti isi bolpoint
2.      Mengerjakan pekerjaan rumah
a)      Membuat benda-benda pekerjaan rumah
b)      Mengerjakan soal-soal, membuat karangan
c.       Di dalam berpikir
1.      Mengeluarkan pendapat atau berkreasi untuk dirinya
a)      Memilih mode baju, perabot dan dan perlengkapan lain bagi dirinya
b)      Mengatur ruangan belajar, ruangan tidur, ruangan untuk keluarga
2.      Mengemukakan usul atau bantahan yang masuk akal
a)      Mengkritik pendapat orang lain
b)      Mengusulkan sesuatu untuk orang lain
Perhatian Orang Tua:
a.       Terhadap kehidupan sekolah secara umum
1.      Memperhatikan peraturan sekolah
a.       Jadwal kegiatan sekolah dan ulangan umum
b.      Peraturan tata tertib sekolah
c.       Mematikan atau membuatkan surat permohonan izin
2.      Memperhatiakan hubungan dengan sekolah
a. Menghadiri penerimaan rapot
b.Memberikan bantuan moril dan materil

b.      Terhadap sarana pelajaran
1.      Memperhatikan alat-alat utama
a.       Kebutuhan alat-alat tulis secara minimal
b.      Kebutuhan buku wajib
2.      Memperhatikan alat-alat tambahan
a.       Kebutuhan alat-alat tulis tambahan
b.      Kebutuhan buku-buku tambahan
c.       Terhadap tugas dalam pelajaran
1.      Menyediakan fasilitas penunjang: tempat, waktu, alat.
2.      Menyediakan bantuan dalam mengerjakan
Kelengkapan Sarana:
a.      Kelengkapan perabot
1.      Ruang kelas
a.       Menurut persyaratan luas
b.      Menurut persyaratan kebersihan dan kesehatan
c.       Menurut persyaratan keamanan
2.      Tempat duduk
a.       Menurut persyaratan jumlah
b.      Menurut persyaratan kualitas pemakaian

b.      Kelengkapan buku pelajaran dan buku tyulis siswa
1.      Buku pelajaran (disediakan sekolah atau milik siswa)
a.       Buku-buku wajib
b.      Buku-buku referensi
2.      Buku tulis untuk siswa (disediakan sekolah atau siswa)
a.       Buku untuk mengerjakan tugas wajib
b.      Buku untuk mengerjakan hasil kreatifitas
c.       Kelengkapan alat pelajaran
1.      Papan tulis, papan pameran
a.       Menurut persyaratan jenis dan jumlah
b.      Menurut persyaratan kualitas pemakaian
2.      Penggaris, kapur tulis
a.       Menurut persyaratan jenis dan jumlah
b.      Menurut persyaratan kualitas pemakaian

d.      Kelengkapan alat peraga
1.      Alat peraga untuk kelas
a.       Menurut persyaratan jenis dan jumlah
b.      Menurut persyaratan pemakaian
2.      Alat peraga untuk perseorangan
a.       Menurut persyaratan jenis dan jumlah
b.      Menurut kualitas pemakaian

Kualitas Pelaksanaan CBSA:
a.       Kualitas pengorganisasian kelas
1.      Suasana kegiatan belajar mengajar
a.       Ketenangan
b.      Ketertiban
c.       Dinamika (hidup, tidak pasif)
2.      Interaksi belajar mengajar
a. Partisipasi siswa
b. Peranan guru
c. Hubungan antara anggota kelas
d. Kontinuitas pelajaran
e. Pemanfaatan fasilitas yang ada
b.      Pengerjaan tugas
1.      Respon siswa dalam menerima tugas
a.       Perasaan
b.      Kesegaran menanggapi tugas
2.      Keseriusan atau ketekunan mengerjakan tugas
a.       Proporsi siswa yang terlibat dalam mengerjakan
b.      Ketuntasan dalam mengerjakan tugas
c.       Penilaian hasil belajar
1.      Jenis dan frekuensi kegiatan penilaian
a.       Jenis yang menunjuk pada pendekatan yang dipilih
b.      Keseringan hasil belajar yang diukur
2.      Lingkup/ keluasan dan komprehensif isi yang dinilai
a.       Sumber bahan penyusun tes hasil belajar
b.      Lingkup yang tertulis sebagai kisi-kisi instrument
c.       Pelaksanaan pendekatan yang digunakan
d.      Pencatatan dan pengambilan hasil akhir









[1] Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1993), h. 134.
[2] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 1992), h.124.
[3] Suharsimi Arikunto, Op. Cit., h. 136.
[4] http://pradiptavian.wordpress.com/2012/04/28/metode-pengumpulan-data-pengertian-data-jenis-data-pengertian-variabel-macam-macam-variabel/ diakses pada tanggal 8 Desember 2013 pukul 19:00 wib.
[5] Suharsimi Arikunto, Op. Cit., h.126.
[6] Ibid.,  h.191.
[7] Ibid., h. 199.
[8] Ibid., h. 202
[9]Kaelan, M.S., Metode Penelitian Agama Kualitatif Interdisipliner, (Yokyakarta:Paradigma, 2010), h. 113.
[10] Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1993), h. 134.
[11] Suharsimi Arikunto, Op. Cit.
[12] Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Manajemen Pendidikan,  (Bandung: Alpabeta, 2011), h. 167.
[13] Ibnu Hadjar, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1998), h.160.

[14] Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1993), h. 135.
[16] Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1993), h. 178.

Comments (2)

Trims kasih.. sangat bermanfaat dan membantu..

Trimakasih sangat membantu dan bermanfaat

Posting Komentar